Sunday, November 2, 2014

ASPEK PEMASARAN

SPESIFIKASI PRODUK

PT Unilever Indonesia merupakan perusahaan swasta yang sangat terkenal di Indonesia dantelah memiliki beragam varian produk yang sebagian besar di jual di dalam negeri. PT Unileverberbasis di Rotterdam, Belanda yang didirikan pada tahun 1930 yang pada awal berdirinyadinamakan Zeepfabrieken N.V. Lever yang kemudian berganti menjadi PT Unilever Indonesia padatahun 1980.

Produk-produk unggulan PT Unilever Indonesia Tbk terbagi menjadi 3 segmentasi pasar yang besar, antara lain yaitu Food and Beverages, Home Care serta Personal Care. Berikut adalah peringkat yang diraih oleh brand-brand Unilever dalam setahun Indonesia Packaging Consumer Award 2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe dan Clear merupakan merek produk perawatan rumah dan tubuh (home and Personal Care) yang tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk produk makanan dan ice cream, ada blue band yang legendaries, Bango, Sari Wangi, Royco dan Wall’s. Masih ada sederet merek produk lagi yang bila disebutkan satu persatu namanya, terasa sangat akrab dengan kehidupan kita.

SEGMENTASI PRODUK

Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu :
  •  Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux),
  •  Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan
  • Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun)

atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk :
  • Teh botol Sosro (umum),
  • Estea (menyukai volume/isi lebih banyak) dan
  • Fruit tea (anak muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis).

Untuk lebih dikenal oleh masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuat produk yang sesuai dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas dari Indonesia.
Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat Indonesia. Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih terkenal karena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan lebih membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango karena terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut.

STRATEGI PROMOSI

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasuk terhadap jadwal produksi. Selain itu Unilever juga melakukan tanya jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh pada PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalu media elekronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT.Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi juga banyak melaluimedia cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT.Unilever Indonesia seperti kecap bango, pepsodent, shampo pantene, dan lain-lain. Strategi promosi yang dapat dlakukan oleh PT.Unilever yaitu:
  • Periklanan

Semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yangdibayar oleh suatu sponsor tertentu.
  •    Promosi Penjualan

Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginanmencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
  •   Hubungan Masyarakat dan Publisitas

Berbagai program untuk mempromosikan dan ataumelindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
  •  Penjualan Secara Pribadi

            Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untukmelakukan presentasi,                       menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
  •  Pemasaran Langsung

Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubungnon personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkantanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

MEDIA PROMOSI BERBASIS TI

TV dan internet merupakan media promosi berbasis TI untuk memudahkan banyak orang untuk melihat informasi dan produk-produk terbaru yang dikeluarkan PT.Unilever Indonesia. Sehingga memudahkan banyak orang untuk berinteraksi dengan PT.Unilever Indonesia walaupun secara tidak langsung. 

ANALISIS PESAING

PT.Unilever Indonesia memiliki pesaing-pesaing dalam dunis bisnis. Pesaing-pesaing tersebut antara lain:
  • PT Wings,
  • PT Kao,
  • PT Mandom,
  • PT Johnson & Jhonson.

Selain itu, Unilever harus mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend dan kebutuhan konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan mereka dengan berbagai cara yang bisa di terima masyarakat antara lain dengan strategi pemasaran:

  • DIFERENSIASI PRODUK

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
  • BERFOKUS PADA PELUANG PASAR

Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain,produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.
  • MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan tanya jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,sponsorship, mengadakan event-event .

ANALISIS SITUASI PASAR

Analisis situasi pasar adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threats).
KEKUATAN
  • Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia
  • Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran
  •  Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan ice cream.
  •  Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
  • PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
  • PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.

KELEMAHAN
  • Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
  •  Jumlah karyawan yang tambun.
  • Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
  •  Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
  • Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.

KESEMPATAN
  • Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
  • Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
  • Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
  • Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.

ANCAMAN
  •  Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak,  bahan kimia dan komoditas lainnya.
  • Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
  • Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk.
  • Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk.
  •  Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar negeri.