SPESIFIKASI
PRODUK
PT
Unilever Indonesia merupakan perusahaan swasta yang sangat terkenal di
Indonesia dantelah memiliki beragam varian produk yang sebagian besar di jual
di dalam negeri. PT Unileverberbasis di Rotterdam, Belanda yang didirikan pada
tahun 1930 yang pada awal berdirinyadinamakan Zeepfabrieken N.V. Lever yang
kemudian berganti menjadi PT Unilever Indonesia padatahun 1980.
Produk-produk
unggulan PT Unilever Indonesia Tbk terbagi menjadi 3 segmentasi pasar yang besar,
antara lain yaitu Food and Beverages, Home Care serta Personal Care. Berikut
adalah peringkat yang diraih oleh brand-brand Unilever dalam setahun Indonesia
Packaging Consumer Award 2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe
dan Clear merupakan merek produk perawatan rumah dan tubuh (home and Personal
Care) yang tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk
produk makanan dan ice cream, ada blue band yang legendaries, Bango, Sari
Wangi, Royco dan Wall’s. Masih ada sederet merek produk lagi yang bila
disebutkan satu persatu namanya, terasa sangat akrab dengan kehidupan kita.
SEGMENTASI
PRODUK
Unilever
menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga membagi pasar
produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu :
- Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux),
- Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan
- Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun)
atau
bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk :
- Teh botol Sosro (umum),
- Estea (menyukai volume/isi lebih banyak) dan
- Fruit tea (anak muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis).
Untuk
lebih dikenal oleh masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat
Indonesia maka Unilever membuat produk yang sesuai dengan cita rasa Indonesia
seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai.
Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas dari Indonesia.
Untuk
itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat Indonesia.
Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih
terkenal karena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan
oleh Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap
bango sangat mencerminkan negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal
dari Indonesia, ini akan lebih membangun image Unilever dimata konsumen di
Indonesia. Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango
karena terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut.
STRATEGI
PROMOSI
Menggunakan
sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasuk terhadap
jadwal produksi. Selain itu Unilever juga melakukan tanya jawab konsumen dan
membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh pada PT.Unilever
Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalu media elekronik. Namun dalam
kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT.Unilever Indonesia tidak hanya
lewat media elektronik tetapi juga banyak melaluimedia cetak, sponsorship,
mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT.Unilever Indonesia
seperti kecap bango, pepsodent, shampo pantene, dan lain-lain. Strategi promosi
yang dapat dlakukan oleh PT.Unilever yaitu:
- Periklanan
Semua bentuk penyajian nonpersonal
dan promosi ide, barang atau jasa yangdibayar oleh suatu sponsor tertentu.
- Promosi Penjualan
Berbagai insentif jangka pendek
untuk mendorong keinginanmencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
- Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Berbagai program untuk mempromosikan
dan ataumelindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
- Penjualan Secara Pribadi
Interaksi langsung dengan satu calon pembeli
atau lebih untukmelakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
- Pemasaran Langsung
Penggunaan surat, telepon,
faksimili, e-mail, dan alat penghubungnon personal lain untuk berkomunikasi
secara langsung dengan atau mendapatkantanggapan langsung dari pelanggan
tertentu dan calon pelanggan.
MEDIA
PROMOSI BERBASIS TI
TV
dan internet merupakan media promosi berbasis TI untuk memudahkan banyak orang
untuk melihat informasi dan produk-produk terbaru yang dikeluarkan PT.Unilever
Indonesia. Sehingga memudahkan banyak orang untuk berinteraksi dengan
PT.Unilever Indonesia walaupun secara tidak langsung.
ANALISIS
PESAING
PT.Unilever
Indonesia memiliki pesaing-pesaing dalam dunis bisnis. Pesaing-pesaing tersebut
antara lain:
- PT Wings,
- PT Kao,
- PT Mandom,
- PT Johnson & Jhonson.
Selain
itu, Unilever harus mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend dan
kebutuhan konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan mereka dengan berbagai cara
yang bisa di terima masyarakat antara lain dengan strategi pemasaran:
- DIFERENSIASI PRODUK
Produk
Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever
tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet,
botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
- BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
Produk
Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang
lain,produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya
dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara
real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat
perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.
- MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK
Menggunakan
sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap
jadwal produksi dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan
kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan tanya
jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh dalam
PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT.
Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga
melalui media cetak,sponsorship, mengadakan event-event .
ANALISIS
SITUASI PASAR
Analisis
situasi pasar adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
memutuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threats).
KEKUATAN
- Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia
- Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran
- Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan ice cream.
- Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
- PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
- PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.
KELEMAHAN
- Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
- Jumlah karyawan yang tambun.
- Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
- Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
- Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
KESEMPATAN
- Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
- Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
- Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
- Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
ANCAMAN
- Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
- Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
- Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk.
- Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk.
- Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar negeri.